Scholaku – Sering kali kita langsung panik saat melihat nilai anak turun atau kurang bagus. Apalagi kalau nilainya merah! Wah, rasanya ingin langsung bertanya, “Kamu malas, ya?” Tapi… tunggu dulu. Yuk, kita pikirkan lagi: apakah nilai jelek itu selalu berarti anak malas?
Jawabannya: tidak selalu.
Setiap anak punya cara belajar yang berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap pelajaran, ada juga yang butuh waktu lebih lama. Bukan berarti yang butuh waktu itu malas mereka mungkin hanya butuh cara belajar yang lebih pas.
Contohnya seperti ini: Bayangkan ada dua anak belajar naik sepeda. Satu anak bisa langsung lancar dalam sehari, yang satu lagi butuh seminggu. Tapi dua-duanya tetap bisa naik sepeda, kan? Sama seperti belajar di sekolah kadang butuh waktu, dan itu tidak apa-apa.
Kadang-kadang, anak dapat nilai jelek bukan karena malas, tapi karena:
- Belum paham cara belajarnya
- Tidak mengerti penjelasan gurunya
- Sedang merasa sedih atau cemas
- Tidak percaya diri
- Atau mungkin… capek dan butuh istirahat
Daripada langsung menuduh anak malas, akan jauh lebih baik kalau kita duduk bersama dan bertanya, “Kamu sedang kesulitan apa?” atau “Ada yang bisa Bunda/Bapak bantu?” Percayalah, anak-anak akan merasa lebih tenang dan semangat kalau mereka tahu ada yang mau mendengarkan.
Lalu, bagaimana kalau memang ada rasa malas? Itu juga bisa terjadi, dan itu wajar. Semua orang pernah malas. Yang penting, kita bantu anak mencari cara supaya semangat belajarnya kembali. Misalnya, dengan membuat waktu belajar lebih seru, memberi tantangan kecil yang bisa dicapai, atau memberi pujian saat anak berusaha.
Ingat ya, nilai bukan segalanya. Nilai hanya salah satu cara untuk mengukur belajar. Yang paling penting adalah anak tumbuh jadi pribadi yang suka belajar, percaya diri, dan tahu bahwa gagal itu bagian dari proses belajar.
Jadi, mulai sekarang… yuk, ubah sudut pandang kita. Nilai jelek bukan selalu tanda malas. Bisa jadi itu tanda bahwa anak butuh bantuan, perhatian, atau cara belajar yang berbeda.
Karena setiap anak itu berharga, lebih dari sekadar angka di kertas